Perang Yunani-Persia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Perang Yunani-Persia
Greek-Persian duel.jpg
Penggambaran pertarungan hoplites Yunani melawan prajurit Persia, pada kylix dari abad ke-5 SM.
Tanggal 502–449 SMi[›]
Lokasi Yunani daratan, Thrakia, Kepulauan Aigea, Asia Kecil, Siprus, dan Mesir
Hasil Kemenangan Yunani[1]
Perubahan wilayah Makedonia, Thrakia dan Ionia merdeka dari kekuasaan Persia
Pihak yang terlibat
Negara kota di Yunani termasuk Athena dan Sparta Kekaisaran Persia Akhemaniyah
Makedonia (fase awal)
Komandan
Miltiades
Themistokles
Leonidas I †
Pausanias
Kimon †

Perikles
Artaphernes
Datis
Artaphernes (putra Artaphernes)
Xerxes I
Mardonios †
Hydarnes
Artabazos
Megabyzos
[sembunyikan]
l • b • s
Perang Yunani-Persia
Pemberontakan Ionia – Invasi pertama Persia – Invasi kedua Persia – Serangan balik Yunani – Peperangan Liga Delos

Perang Yunani-Persia (disebut juga Perang Persia) adalah serangkaian konflik antara Kekaisaran Persia Akhemeniyah melawan negara kota di Yunani kuno. Perang ini bermula pada tahun 499 SM dan berakhir pada tahun 449 SM. Bentrokan antara dunia Yunani yang secara politik terpecah-pecah melawan Kekaisaran Persia yang sangat besar sudah dimulai ketika Koresh yang Agung menaklukan Ionia pada tahun 547 SM. Berusaha untuk mengendalikan kota-kota di Ionia, Persia menunjuk tiran untuk berkuasa di sana. Ini kemudian terbukti menjadi sumber masalah bagi Yunani dan Persia.

Pada tahun 499 SM, tiran di Miletos, yaitu Aristagoras, mulai melakukan ekspedisi untuk menaklukan pulau Naxos, dengan dukungan Persia;[2] Namun, ekspedisi itu berakhir dengan kegagalan dan Aristagoras pun akhirnya dipecat. Aristagoras lalu menghasut kota-kota Yunani di Asia Kecil untuk memberontak melawan Persia. Ini adalah awal dari Pemberontakan Ionia, yang berlangsung sampai tahun 493 SM, dan dalam perkembangannya menyeret lebih banyak daerah di Asia Kecil ke dalam konflik. Aristagoras memperoleh bantuan militer dari Athena dan Eretria. Pada tahun 498 SM, pasukan Athena dan Eretria membakar ibukota regional Persia di Asia Kecil, yaitu kota Sardis. Kaisar Persia, Darius yang Agung marah dan bersumpah akan membalas Athena dan Eretria atas tindakan mereka. Pemberontakan terus berlanjut, dan kedua belah pihak menemui jalan buntu sepanjang 497–495 SM. Pada tahun 494 SM, Persia menyerang pusat pemberontakan di Miletos. Pada Pertempuran Lade, pasukan Ionia mengalami kekalahan telak dan pemberontakan pun berakhir, dan sisa-sisanya dibasmi pada tahun berikutnya.

Berusaha mengamankan kekaisarannya dari ancaman pemberontakan lainnya, dan juga dari campur tangan Yunani daratan, Darius akhirnya melancarkan serangan ke Yunani, untuk menghukum Athena dan Eretria atas pembakaran Sardis. Invasi pertama Persia ke Yunani dimulai pada tahun 492 SM, dengan jenderal Persia, Mardonios, menaklukan Thrakia dan Makedonia sebelum akhirnya pasukan Persia mengalami bencanan dan terpaksa mengakhiri kampanyenya. Pada tahun 490 SM, pasukan kedua dikirim ke Yunani, kali ini melalui Laut Aigea, di bawa komando Datis dan Artaphernes. Ekspedisi ini berhasil menundukkan Kyklades, sebelum kemudian mengepung, menaklukan, dan menghancurkan Eretria. Akan tetapi, ketika berusaha menyerang Athena, pasukan Persia dikalahkan secara telak oleh pasukan Athena pada Pertempuran Marathon, yang sekaligus menghentikan invasi pertama Persia. Darius kemudian menyusun rencan untuk kembali menyerang Yunani, namun dia terlebih dahulu meninggal pada tahun 486 SM, dan tanggung jawab penaklukan beralih kepada putranya, Xerxes I. Pada tahun 480 SM, Xerxes secara langsung memimpin invasi kedua Persia ke Yunani dengan pasukan yang sangat banyak. Kemenangan melawan 'Persekutuan' negara kota Yunani (dipimpin oleh Sparta dan Athena) pada Pertempuran Thermopylae membuat Persia dapat menduduki sebagian besar Yunani. Akan tetapi, ketika berusaha menghancurkan armada laut Yunani, Persia malah mengalami kekalahan berat pada Pertempuran Salamis. Pada tahun berikutnya, persekutuan negara kota Yunani melancarkan serangan dan mengalahkan pasukan Persia pada Pertempuran Plataia, sekaligus mengakhiri invasi Persia di Yunani.

Persekutuan Yunani menindaklanjuti kesuksesan mereka dengan menghancurkan sisa-sisa armada Persia pada Pertempuran Mykale, sebelum kemudian mengusir garnisun Persia dari Sestos (479 SM) dan Byzantion (478 SM). Tindakan jenderal Pausanias pada Pengepungan Byzantion menjauhkan banyak negara kota Yunani dari pihak Sparta, dan persekutuan anti-Persia kemudian dibentuk kembali dengan dipimpin oleh Athena, dalam persatuan yang disebut Liga Delos. Liga Delos terus melakukan kampanye melawan Perisa selama tiga dekade berikutnya, dimulai dengan pengusiran sisa-sia garnisun Persia dari Eropa. Dalam Pertempuran Eurymedon pada tahun 466 SM, Liga Delos meraih kemenangan ganda yang pada akhirnya membuat kota-kota di Ionia dapat merdeka. Akan tetapi, keterlibatan Liga Delos dalam pemberontakan Mesir (dari 460–454 SM) berujung pada kekalahan telak dan kampanye yang lebih lanjut harus ditunda. Liga Delos mengirim pasukan ke Siprus pada tahun 451 SM, dan setelah menariknya kembali, Perang Yunani-Persia pun benar-benar berakhir . Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa akhir bentrokan ditandai dengan perjanjian damai antara Athena dan Persia, yaitu pada Perdamaian Kallias.

0 Comments:

Post a Comment